Oleh : Raihana Maftuha ( SDIT Hidayah Klaten Kelas V A )
Pada pagi yang cerah, ada seorang gadis yang
sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah. “Ma, aku berangkat dulu ya, ayo kak,
naik ke mobil!” seru gadis itu. Gadis itu bernama Ami, kakaknya bernama Vivi,
kakak satu-satunya Ami, kak Vivi sayang sekali dengan Ami, begitu pula Ami.
Saat sampai sekolah, Ami disapa teman-temannya. Ada gadis yang sebal dengan
Ami, karena Ami begitu popular, gadis
itu bernama Kenny. Sebelum Ami masuk sekolah ini, Kenny adalah The Perfect Girl, yang baik hati, suka
menolong, dan tidak sombong, tapi semenjak Ami masuk sekolah ini, semua yang
dimiliki Kenny hilang, dia menjadi anak yang sombong. Menurut Kenny ini adalah
salah Ami, reputasi Kenny telah diambil oleh Ami.
Saat jam istirahat, Ami ke kantin
bersama sahabatnya, Syifa. Kenny yang masih kesal dengan Ami, dengan sengaja
menyenggol jus jambu Ami yang diatas meja, tumpahan itu mengenai jilbab Ami dan
Syifa. “Upps, sorry...” kata Kenny tanpa rasa bersalah. “Kamu nggak apa-apa
kan? Kan kamu orang kaya, bisa beli apa-apa dengan mudah, atau kamu sudah kere
ya? Orang tuamu bangkrut? Wah, gosip baru nih!” lanjut Kenny yang kemudian
berlalu. Sabar Ami, Ami menenangkan
dirinya.
Saat pulang sekolah, Ami menunggu
sopirnya dan kakaknya yang menjemput. Tapi sopir dan mobil yang biasa menjemput
Ami tidak ada, hanya ada kakaknya, “Dik, hari ini kakak sendiri yang jemput,
sopirnya nggak bisa menjemput, kita jalan kaki saja ya,” kata kak Vivi lembut.
Ami pun menjawab, “Okay, no problem.”
Tanpa disangka, jalanan macet, udara
panas, dan suasana yang ribut. “ Panas kak,” kata Ami. “Sabar ya, dik.” Kak
Vivi mengelus jilbab adiknya itu.Tiba-tiba ada tabrakan yang tidak jauh dari
kakak beradik itu, yang bertabrakan adalah truk dengan truk. Salah satu truk
berguling, truk itu akan menimpai Ami dan kak Vivi, juga beberapa orang lain.
“AAA...”teriak mereka semua. Brukk.. truk itu menimpa Ami, kakaknya, dan
beberapa orang lain. Darah Ami bercucuran, kepala Ami terasa pusing sekali, pandangan Ami kabur, Ami
pun pingsan. Ooh Ami,.... seketika itu
keadaan berubah entah dimana ?
Ami berada disebuah taman yang
indah, dia melihat kakaknya menuju gerbang taman yang indah, Ami pun berseru,
“KAK, TUNGGU!!” tapi kakaknya terus berjalan tanpa berbalik. Ami pun
mengejarnya sambil berteriak, BRUKK.. Ami jatuh, saat tinggal satu langkah lagi
masuk ke gerbang itu, kak Vivi berbalik, lalu tersenyum kepada Ami, kemudian
berlalu. Ami pun bangkit, lalu mengejar kakaknya Ami melompat pada saat satu
langkah lagi menuju gerbang itu. Tapi taman tadi berubah menjadi jurang, Ami
pun terjun ke jurang itu dengan kepala di bawah “AAA...” Ami berteriak.
Ami pun sadar dari pingsannya, dia
mendapati dirinya ada di rumah sakit, dia melihat tubuhnya yang banyak
diperban, alangkah terkejutnya Ami kaki kirinya diamputasi, sedangkan kaki
kanannya masih utuh tapi lumayan sulit digerakkan. Tiba-tiba ada orang masuk,
dan itu ternyata orang tuanya bersama seorang dokter, “MAMA, PAPA!!”seru Ami.
”Oh anakku, kau sudah sadar.” Keluarga itu pun saling bercerita, “Ma, kakak
dimana?” tanya Ami, seketika mereka semua terdiam “Nak, kakak sudah pergi ke
sisi Allah, sudah dikubur kemarin. Sabar ya,” kata Mama, air mata Ami menetes.
Lalu ada orang yang masuk, dia adalah Kenny dan Syifa, ya KENNY, KENNY, Ami tak
menyangka. “Ami, maafkan aku selama ini ya,” kata Kenny sambil memeluk Ami, air
mata Kenny menetes.