Oleh : Riski Fauziah Salma (SDIT Hidayah Kelas VA)
Perkenalkan
namaku Fafa Fariska aku tinggal di Yogyakarta,aku kelas 4SD. Panggil saja aku
Fafa, aku mempunyai 1 adik bernama Atika Taskia Ramadhani yang berumur 3 bulan.
Panggil saja Atika. Papaku berasal dari Boyolali dan Mamaku berasal dari Klaten,
jadi simbahku di Boyolali dan Klaten. Aku senang sekali membaca dan menulis. Aku
penah mengikuti lomba membuat cerpen tingkat Jateng dan DIY juara 1 lho...!!!. Aku
mempunyai sahabat bernama Thalia, Thalia tu orangnya pintar, cantik, dan suka berfikiran
positif. Oh ya...sekarang hari minggu jadi nggak sekolah dech. Akupun bersama
teman bernama shintya untuk melaksanakan jogging, setelah jogging aku kembali
ke rumah untuk sarapan. “Oke sekarang saatnya sarapan”. Perintah mama. “oke jawabku”..Hm...Hm...kayaknya
lezat nich masakan mama”kata papa,sarapan kali ini ada sup ayam, Lauk
tempe,tahu,dan yang ini paling kusuka ayam goreng.Akupun mengambil nasi dengan sayur dan lauk pauk. Setelah papa
selesai makan papa berangkat ke kantor jadi nggak libur lho!!! kalo libur bukan
Minggu tapi Jum’at. Papa pun berangkat ke kantor.“Da...,Assalamu’alaikum”kata
papa, “wa’alaikum sallam, hati-hati pa”jawab mama.
Aku bermain lari-larian, “Hompimpah alaium
gambreng”ye...Sherina jadi. yah cappek...., akupun langsunug pulang untuk
meminum air putih. “kenapa sayang koq minumnya cepet banget?” kata mama yang
sedang menggendong adikku Kiki. “cape’ ma habis main” jawabku. “ma boleh, aku
menggendong adik?”kataku yang ingin menggendong adik, “boleh, tapi kuat nggak? hati-hati
lho! ”kata mama, “ya, ma”jawabku, mamapun mengalihkan gendonganya kepadaku. Sekarang
jam 10 nonton TV ahh....,akupun melihat televisi,adik sedang bobo’ “sst....klo
nonton TV jangan keras -keras ya! soalnya didik bobo’” kata mama, “ya, ma”jawabku.
Sekarang jam 12. Allahu akbar...Allahu akbar...,Aku mendengar adzan lalu wudhu
dan pergi ke mushola rumah. Setelah selesai aku melihat TV.
Ting .... tong....Papa pulang, mama
menyambut papa sambil menggendong adik. Lalu papa mencium aku dan adik, lalu
papa menggendong adik. Aku menuju kamarku yang ada diatas,HP ku berbunyi
kring...kring...., akupun langsung membuka ternyata sms dari Thalia. Assalamu’alaikum,
Fafa aku bolehke rumah mu? aku mau menanyakan tentang pelajaran IPA, besok kan
ulangan, sekalian belajar Bareng, Oke. TOLONG DIJAWAB. Tit ....tit...tit
balasanpun masuk di HP-ku, “Oke, jangan lupa bawa buku,eh aku minta nomor nya
bu Ika dong”. Sekarang jam 13.00, ting..tong....itu pasti Thalia, aku segera turun
tangga dan membuka pintu. “eh,Thalia silahkan masuk nak”kata mama sambil
menggendong adik.”makasih tante, tante itu adik Fafa ya? ih..lucunya, ”ucap
Thalia, “iya,sudah lamakan nggak main kerumah tante? jadi nggak tau ya!”kata
mama.Thalia ayo kita ke taman rumah belajar, membahas pelajaran IPA,dan
mengerjakan PR bahasa Indonesia. Tapi jangan kerjasama ya! Tentang pelajaran IPA
: “besok ulangan bab SDA kan?”kataku. “Iya”jawab Thalia
Setelah
semua waktu terlewat dan nggak nyangka udah jam 17.00. Pim...pim...itu suara
mobilku aku pualang dulu yach. “mampir kesini lagi ya Thalia”, ucap mama, “Baik
tante, assalamua’laikum”jawab Thalia, “wa’laikum sallam”, jawab mama dan aku. jam
18.00.Allahu akbar....Allahu akbar....suara adzan telah dikumandangkan. Saatnya
shalat, akupun langsung berwudhu dan menuju mushola rumah. Setelah shalat mama
menyiapkan makanan di meja untuk makan malam. Menu adalah sup sea food, lauk
tempe dan tahu. Setelah makan kami shalat ‘Isya. Ssetelah shalat kami menonton
TV di ruang keluarga duduk di sofa yang sangat empuk.sekarng tepatnya jam 20.00
saatnya tidur. Aku pun tidur di kamarku, dengan kasur empuk dan seprai
bergambar keropi berwarna hijau. Akupun tidur dengan nyenyak....
“Lho...!!!aku
dimana....aku dimana kenapa aku di hutan....dimana papa, mama dan adikku??” kataku
sambil menangis akupun berdiri dan berjalandan terus berjalan dan sam pai aku
menemukan seekor kucing yang lucu dan imut...,dan kuberi nama Selvina, Aku dan
Selvina berjalan - berjalan dan terus berjalan,dan akhirnya aku menemukan
sebuah gubug yang amat sederhana sekali, aku mengetuk pintu, tok...tok..tok
assalamu’alaikum,pemilik gubuk itu membuka pintu dan ternyata itu Thalia.
“Thalia, kamu Thalia kan?” kataku, “Bukan, namaku Thalisa”jawabnya, “oh, maaf
ya aku mengira kamu Thalia?”kataku, “nggak papa kok”, jawabnya, akupun
dipersilahkan masuk he gubuk itu, ternyata setelah ku masuk gubuk itu ternyata
tempatnya bersih dan rapi sekali.
Aku
dipersilahkan duduk dikursi yang terbuat dari kayu. Thalisa pun ke dapur untuk
membuatkan teh hangat yang amat enak....sekali...., “kamu rumahnya mana?”tanya
Thalisa, “rumahku jauh sekali dari sini?”jawabku. “Kenapa kamu sampai
sini?”kata Thalisa. Akupun menceritakan yang sebenarnya. “oh ya, kucingku
mana?”tanya ku “mungkin di halaman belakang rumah.”kata Thalisa. Akupun menuju
halaman belakang gubug. setelah Thalisa membuka pintu “wauw....bagus banget
bunga-bunganya, ini siapa yang tanem?” tanya Fafa dengan takjubnya dia melihat
bunga-bunga yang indah nan wangi, “yang nanem aku.”jawab Thalisa. Itu kucingku
bersama kucing yang lucu dan cantik. “oh,itu kucingku namanya Silvia”kata
Thalisa, “oh,iya perkenalkan nama kucingku Selvina”jawabku.
“Thalisa aku ini pulana, tapi gimana caranya
tolong bantu aku ya!”kata Fafa sambil merengek. “Aku akan membantumu!”jawab
Thalisa. “yuk, ku ajak ke kota Fafa!”ajak Thalisa, “Hah kota Fafa? nggak salah
denger tuh???”kat Fafa smbil kaget. “iya kota Fafa, kota Fafa itu katanya
namanya diambil karena anak Ratu Farista dan Raja Fariska yang telah menghilang
selama 3 tahun,dan sekarang ratu dan raja mempunyai anakn perempuan bernama
Kiki yang berumur 3 bulan!”kata Thalisa, “hah, itu kan nama mama, papa, dan
adik, ”kata Fafa yang setelah mengucapkan itu jatuh pingsan. “Fafa bangun..”, kata Thalisa.”Ayo kita
kesana segera”, kata Fafa. Ttunggu perjalanannya cukup jauh Fafa kita harus menaiki
sebuah kuda. Aku mempunyai 2 kuda.“Ayo kita berangkat”, kata Fafa yang sangat
bersemangat...,aku dan Selvina menunggangi kuda berwarna putih dan Thalisa dan Silvia
menunggangi kuda berwarna coklat muda itu.mereka melewati hutan dan katanya ad
nenek sihirnya.dan ketika kita melewati sana ada seekor penyihir jahat datang
dan membawa Thalisa, aku segera mengejar nenek sihir itu dan sampai disebuah
gua yang sepi. Thalia diikat di sebuah kayu yang tersedia disana,aku ingin
melepaskan Thalia tetapi dilarang oleh bnenek sihir itu, “jika ingin Thalia
kembali maka engkau harus menemukan mawar hijau yang terletak di tepi danau
,dan harus menemukan tulip putih yang terletak di bukit ratu.”kata penyihir
Akupun berangkat menuju tepi danau
dahulu, ketika diperjalanan aku melihat aki- aki berjalan dengan amat
pelan,akupun mendekati kakek tadi ternyata kakek tadi kehausan dan aku
menolongnya,kakek itu memberikan gelanag yang sederhana untukku aku menerimanya
dan kakek itu bilang “Jalanlah engakau lurus dan jangan engaku membelok karena
jika membelok enkau akan kejalan yang salah.”kata aki-aki tadi akupun
melanjutkan perjalanan dengan apa yang diberitahu aki-aki tadi.akupun menemukan
sebuah mawar hijau yang terletak di tepi danau aku langsung mengambilnya dan
melanjutkan perjalanan lagi aku melihat bukit yang tak jauh dari danau aku
langsung segera menuju bukit Ratu.ketika di perjalanan aku melihat nenek-nenekn
yang sedang memeinta tolong untuk di beri sebuah makanan karena nenek tadi
kelaparan aku memberi roti yang kubawa. Nenek itu memberiku seuah cincin yang
indah.aku langsung melanjutkan perjalanan untuk menuju bukit ratu.
Diperjalanan aku melihat orang
yang sangat kucurigai dan dia mengambil Selvina dari aku. Aku diberi satu
syarat untuk mengambil tulip putih di bukit ratu. Aku turuti permintaan dia aku
menuju bukit ratu dan aku disapa oleh pohon-pohon dan hewan -hewan aku melihat
tanaman tulip putih, aku langsung mengambil 2 tulip putih aku pun menuju orang
tadi dan nenek sihir. Aku melihat orang tadi membawa Selvina aku memberikan
tulip putih dan Selvina telah kembali aku menuju gua tadi dan memberikan mawar
hijau dan tulip putih tapi nenek sihir itu melihat gelang dan cincin yang telah
kupakai setelah melepaskannya nenek sihir itu berterimakasih padaku karena aku
sudah menyelamatkan putrinya Amira yang sedang sakit yang hanya bisa
disembuhkan dengan ramuwan mawar hijau dan tulip putih. Penyihir itu menulap
kuda menjadi kuda terbang.
Aku melanjutkan perjalanan bersama
Thalia,kita sudah memasuki kota Fafa bagian selatan.Aku sekarang menuju kota
Fafa bagian tengah aku melihat bangunan besar seperti istana,aku segera turun
kesana disitu ada 2 prajurit menjaga pintu depan dan 2 prajurit lagi menjaga
pintu belakang. “namaku Fafa, aku adalah anak yang hilang 3 tahun yang
lalu.”kata Fafa, prajuritpun membukakan pintu gerbang depan dan aku masuk. Aku
dipersilahkan menemui Raja dan Ratu. Raja dan Ratu mengakui aku adalah anaknya
aku dan Thalisa duduk dan ketika aku mau duduk.aku terjatuh
“GEDUBRAK...”aku terjatuh dari tempat
tidur.dan sekarang jam lima. Aku segera mengambil air wudhu dan melaksanakan
shalat, setelah shalat aku mandi,makan dan sarapan. Jam 06.30 satnya berngkat
sekolah. Tentang mimpiku yang penuh petualangan aku ceritakan kepada sahabatku
Thalia dan masalah ulangan aku sukses mendapatkan seratus.
Hore.........Berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar