Sabtu, 25 Februari 2012

Mimpi


Oleh : Riski Fauziah Salma (SDIT Hidayah Kelas VA)

    
Perkenalkan namaku Fafa Fariska aku tinggal di Yogyakarta,aku kelas 4SD. Panggil saja aku Fafa, aku mempunyai 1 adik bernama Atika Taskia Ramadhani yang berumur 3 bulan. Panggil saja Atika. Papaku berasal dari Boyolali dan Mamaku berasal dari Klaten, jadi simbahku di Boyolali dan Klaten. Aku senang sekali membaca dan menulis. Aku penah mengikuti lomba membuat cerpen tingkat Jateng dan DIY juara 1 lho...!!!. Aku mempunyai sahabat bernama Thalia, Thalia tu orangnya pintar, cantik, dan suka berfikiran positif. Oh ya...sekarang hari minggu jadi nggak sekolah dech. Akupun bersama teman bernama shintya untuk melaksanakan jogging, setelah jogging aku kembali ke rumah untuk sarapan. “Oke sekarang saatnya sarapan”. Perintah mama. “oke jawabku”..Hm...Hm...kayaknya lezat nich masakan mama”kata papa,sarapan kali ini ada sup ayam, Lauk tempe,tahu,dan yang ini paling kusuka ayam goreng.Akupun mengambil nasi  dengan sayur dan lauk pauk. Setelah papa selesai makan papa berangkat ke kantor jadi nggak libur lho!!! kalo libur bukan Minggu tapi Jum’at. Papa pun berangkat ke kantor.“Da...,Assalamu’alaikum”kata papa, “wa’alaikum sallam, hati-hati pa”jawab mama.
                   Aku bermain lari-larian, “Hompimpah alaium gambreng”ye...Sherina jadi. yah cappek...., akupun langsunug pulang untuk meminum air putih. “kenapa sayang koq minumnya cepet banget?” kata mama yang sedang menggendong adikku Kiki. “cape’ ma habis main” jawabku. “ma boleh, aku menggendong adik?”kataku yang ingin menggendong adik, “boleh, tapi kuat nggak? hati-hati lho! ”kata mama, “ya, ma”jawabku, mamapun mengalihkan gendonganya kepadaku. Sekarang jam 10 nonton TV ahh....,akupun melihat televisi,adik sedang bobo’ “sst....klo nonton TV jangan keras -keras ya! soalnya didik bobo’” kata mama, “ya, ma”jawabku. Sekarang jam 12. Allahu akbar...Allahu akbar...,Aku mendengar adzan lalu wudhu dan pergi ke mushola rumah. Setelah selesai aku melihat TV.                 
                Ting .... tong....Papa pulang, mama menyambut papa sambil menggendong adik. Lalu papa mencium aku dan adik, lalu papa menggendong adik. Aku menuju kamarku yang ada diatas,HP ku berbunyi kring...kring...., akupun langsung membuka ternyata sms dari Thalia. Assalamu’alaikum, Fafa aku bolehke rumah mu? aku mau menanyakan tentang pelajaran IPA, besok kan ulangan, sekalian belajar Bareng, Oke. TOLONG DIJAWAB. Tit ....tit...tit balasanpun masuk di HP-ku, “Oke, jangan lupa bawa buku,eh aku minta nomor nya bu Ika dong”. Sekarang jam 13.00, ting..tong....itu pasti Thalia, aku segera turun tangga dan membuka pintu. “eh,Thalia silahkan masuk nak”kata mama sambil menggendong adik.”makasih tante, tante itu adik Fafa ya? ih..lucunya, ”ucap Thalia, “iya,sudah lamakan nggak main kerumah tante? jadi nggak tau ya!”kata mama.Thalia ayo kita ke taman rumah belajar, membahas pelajaran IPA,dan mengerjakan PR bahasa Indonesia. Tapi jangan kerjasama ya! Tentang pelajaran IPA : “besok ulangan bab SDA kan?”kataku. “Iya”jawab Thalia
Setelah semua waktu terlewat dan nggak nyangka udah jam 17.00. Pim...pim...itu suara mobilku aku pualang dulu yach. “mampir kesini lagi ya Thalia”, ucap mama, “Baik tante, assalamua’laikum”jawab Thalia, “wa’laikum sallam”, jawab mama dan aku. jam 18.00.Allahu akbar....Allahu akbar....suara adzan telah dikumandangkan. Saatnya shalat, akupun langsung berwudhu dan menuju mushola rumah. Setelah shalat mama menyiapkan makanan di meja untuk makan malam. Menu adalah sup sea food, lauk tempe dan tahu. Setelah makan kami shalat ‘Isya. Ssetelah shalat kami menonton TV di ruang keluarga duduk di sofa yang sangat empuk.sekarng tepatnya jam 20.00 saatnya tidur. Aku pun tidur di kamarku, dengan kasur empuk dan seprai bergambar keropi berwarna hijau. Akupun tidur dengan nyenyak....
“Lho...!!!aku dimana....aku dimana kenapa aku di hutan....dimana papa, mama dan adikku??” kataku sambil menangis akupun berdiri dan berjalandan terus berjalan dan sam pai aku menemukan seekor kucing yang lucu dan imut...,dan kuberi nama Selvina, Aku dan Selvina berjalan - berjalan dan terus berjalan,dan akhirnya aku menemukan sebuah gubug yang amat sederhana sekali, aku mengetuk pintu, tok...tok..tok assalamu’alaikum,pemilik gubuk itu membuka pintu dan ternyata itu Thalia. “Thalia, kamu Thalia kan?” kataku, “Bukan, namaku Thalisa”jawabnya, “oh, maaf ya aku mengira kamu Thalia?”kataku, “nggak papa kok”, jawabnya, akupun dipersilahkan masuk he gubuk itu, ternyata setelah ku masuk gubuk itu ternyata tempatnya bersih dan rapi sekali.
Aku dipersilahkan duduk dikursi yang terbuat dari kayu. Thalisa pun ke dapur untuk membuatkan teh hangat yang amat enak....sekali...., “kamu rumahnya mana?”tanya Thalisa, “rumahku jauh sekali dari sini?”jawabku. “Kenapa kamu sampai sini?”kata Thalisa. Akupun menceritakan yang sebenarnya. “oh ya, kucingku mana?”tanya ku “mungkin di halaman belakang rumah.”kata Thalisa. Akupun menuju halaman belakang gubug. setelah Thalisa membuka pintu “wauw....bagus banget bunga-bunganya, ini siapa yang tanem?” tanya Fafa dengan takjubnya dia melihat bunga-bunga yang indah nan wangi, “yang nanem aku.”jawab Thalisa. Itu kucingku bersama kucing yang lucu dan cantik. “oh,itu kucingku namanya Silvia”kata Thalisa, “oh,iya perkenalkan nama kucingku Selvina”jawabku.
 “Thalisa aku ini pulana, tapi gimana caranya tolong bantu aku ya!”kata Fafa sambil merengek. “Aku akan membantumu!”jawab Thalisa. “yuk, ku ajak ke kota Fafa!”ajak Thalisa, “Hah kota Fafa? nggak salah denger tuh???”kat Fafa smbil kaget. “iya kota Fafa, kota Fafa itu katanya namanya diambil karena anak Ratu Farista dan Raja Fariska yang telah menghilang selama 3 tahun,dan sekarang ratu dan raja mempunyai anakn perempuan bernama Kiki yang berumur 3 bulan!”kata Thalisa, “hah, itu kan nama mama, papa, dan adik, ”kata Fafa yang setelah mengucapkan itu jatuh pingsan.  “Fafa bangun..”, kata Thalisa.”Ayo kita kesana segera”, kata Fafa. Ttunggu perjalanannya cukup jauh Fafa kita harus menaiki sebuah kuda. Aku mempunyai 2 kuda.“Ayo kita berangkat”, kata Fafa yang sangat bersemangat...,aku dan Selvina menunggangi kuda  berwarna putih dan Thalisa dan Silvia menunggangi kuda berwarna coklat muda itu.mereka melewati hutan dan katanya ad nenek sihirnya.dan ketika kita melewati sana ada seekor penyihir jahat datang dan membawa Thalisa, aku segera mengejar nenek sihir itu dan sampai disebuah gua yang sepi. Thalia diikat di sebuah kayu yang tersedia disana,aku ingin melepaskan Thalia tetapi dilarang oleh bnenek sihir itu, “jika ingin Thalia kembali maka engkau harus menemukan mawar hijau yang terletak di tepi danau ,dan harus menemukan tulip putih yang terletak di bukit ratu.”kata penyihir
             Akupun berangkat menuju tepi danau dahulu, ketika diperjalanan aku melihat aki- aki berjalan dengan amat pelan,akupun mendekati kakek tadi ternyata kakek tadi kehausan dan aku menolongnya,kakek itu memberikan gelanag yang sederhana untukku aku menerimanya dan kakek itu bilang “Jalanlah engakau lurus dan jangan engaku membelok karena jika membelok enkau akan kejalan yang salah.”kata aki-aki tadi akupun melanjutkan perjalanan dengan apa yang diberitahu aki-aki tadi.akupun menemukan sebuah mawar hijau yang terletak di tepi danau aku langsung mengambilnya dan melanjutkan perjalanan lagi aku melihat bukit yang tak jauh dari danau aku langsung segera menuju bukit Ratu.ketika di perjalanan aku melihat nenek-nenekn yang sedang memeinta tolong untuk di beri sebuah makanan karena nenek tadi kelaparan aku memberi roti yang kubawa. Nenek itu memberiku seuah cincin yang indah.aku langsung melanjutkan perjalanan untuk menuju bukit ratu.
             Diperjalanan aku melihat orang yang sangat kucurigai dan dia mengambil Selvina dari aku. Aku diberi satu syarat untuk mengambil tulip putih di bukit ratu. Aku turuti permintaan dia aku menuju bukit ratu dan aku disapa oleh pohon-pohon dan hewan -hewan aku melihat tanaman tulip putih, aku langsung mengambil 2 tulip putih aku pun menuju orang tadi dan nenek sihir. Aku melihat orang tadi membawa Selvina aku memberikan tulip putih dan Selvina telah kembali aku menuju gua tadi dan memberikan mawar hijau dan tulip putih tapi nenek sihir itu melihat gelang dan cincin yang telah kupakai setelah melepaskannya nenek sihir itu berterimakasih padaku karena aku sudah menyelamatkan putrinya Amira yang sedang sakit yang hanya bisa disembuhkan dengan ramuwan mawar hijau dan tulip putih. Penyihir itu menulap kuda menjadi kuda terbang.
           Aku melanjutkan perjalanan bersama Thalia,kita sudah memasuki kota Fafa bagian selatan.Aku sekarang menuju kota Fafa bagian tengah aku melihat bangunan besar seperti istana,aku segera turun kesana disitu ada 2 prajurit menjaga pintu depan dan 2 prajurit lagi menjaga pintu belakang. “namaku Fafa, aku adalah anak yang hilang 3 tahun yang lalu.”kata Fafa, prajuritpun membukakan pintu gerbang depan dan aku masuk. Aku dipersilahkan menemui Raja dan Ratu. Raja dan Ratu mengakui aku adalah anaknya aku dan Thalisa duduk dan ketika aku mau duduk.aku terjatuh
        “GEDUBRAK...”aku terjatuh dari tempat tidur.dan sekarang jam lima. Aku segera mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat, setelah shalat aku mandi,makan dan sarapan. Jam 06.30 satnya berngkat sekolah. Tentang mimpiku yang penuh petualangan aku ceritakan kepada sahabatku Thalia dan masalah ulangan aku sukses mendapatkan seratus. Hore.........Berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar