Jumat, 15 Maret 2013

HATI PUTIH IBUKU YANG KU NODAI


     
Karya: Mutia puspitasari ( 5A )
    
     Pada suatu hari hiduplah seorang anak dan ibunya. ibu itu bernama bu ani.anak itu bernama keyla, Keyla sudah lama buta.sebenarnya bu ani sudah lama ingin mencari pengganti mata yang cocok untuk keyla. Tetapi ibu ani hanya seorang penjual kayu bakar keliling.mungkin jika keyla bisa melihat dan bersekolah keyla sudah kelas 2 SMA.

       Setelah berkeliling,bu ani melihat baliho yang besar bertuliskan operasi GRATIS di salah satu rumah sakit di semarang mulai tgl 12 febuari – 30 maret. Keesokan harinya bu ani berbicara bersama keyla.tetapi,keyla bingung” siapa yang akan mengorbankan matanya untuk ku????”kata keyla bertanya kepada ibuya.bu ani juga berfikir panjang…ibunak yang akan yang akan mendonorkan mata ibu untukmu. Keyla menjawab bernarkah bu???bu ani menjawab:iya,terimakasih ibu. Kau adalah wanita paling berharga dalam hidupku.

        Bu Ani segera merapikan baju dan segera bergegas menuju rumah sakit yang dimaksud dan mendaftar nama pasien yang akan di operasi. Setelah mendaftar,bu ani di bawa ke ruang operasi.dokter menyarankan untuk ber do’a terlebih dahulu.setelah 2 jam operasi berjalan,”alhamdullillah”operasi berjalan lancar.lalu mereka dipindahkan di ruang jengguk pasien. Setelah 1 minggu mata mereka di perban,tiba saatnya. Keyla tidak sabar lagi ingin melihat DUNIA.

        Pertama tama dokter membuka perban bu ani perlahan lahan,lalu keyla,keyla sangat senang dapat melihat dunia.samapi sampai ia tidak memikirkan ibunya yang telah mengorbankan matanya ke keyla. Setelah di sarankan dokter untuk pulang, Kayla berkata “bu, Keyla ingin hidup kita menjadi lebih baik,izinkan saya untuk bekerja di Jakarta,bu ani menjawab:baiklah nak,ibu mengizinkan jika itu dapat membuat mu lebih baik.  
                                                                                                     
       Setelah 5 tahun ia menginggalkan ibundanya  dan tidak memberi kabar sama sekali,sehingga dia tidak tau bawha ibundanya telah meninggal 2 tahun yang lalu. Ia berfikir, bagaimana dengan keadaan ibu??? lalu ia bergegas pulang ke kampung halamannya di semarang.     
                                                    
Setelah 1 jam menaiki pesawat,ia tibalah di kampung halamannya. Sesampai di rumahnya yang dulu,ia berkata:”assalammu’alaikum” bu ibu,tetangganya berkata,ibumu sudah 2 tahun yang lalu meninggal, APA!!!!,dimana letak makam ibu?? Di pemakaman umum sebelah sana.lalu ia bergegas lari ke makam tersebut, Keyla menyesali perbuatannya dan menanggis, keyla berkata padahal ia sudah berjasa dalam hidupku ia sudah melahirkan ku,merelakan matanya untuk ku,susah payah mengandungku selama 9 bulan. Aku menyesal. Aku tidak mensyukuri pembeian Allah ,karena Allah sudah mengatur hidup makhluk makhluknya.

“Menyesal itu di kemudian hari”


MISTERIOUS PIANIST

By : Putriara Tresa Fitria
 
Di pagi hari yang cerah, aku berjalan-jalan di komplek perumahanku. Oh iya perkenalkan namaku Jessica Olivia Stamford aku bersekolah di London internasional school, aku biasa dipanggil Sica aku anak yatim, ayahku meninggal karena kecelakaan pesawat (kata bundaku sih gitu..) entah kenapa aku pun tidak diberi tahu apa pekerjaan ayahku, bundaku merahasiakannya.ternyata ada SMS dari bundaku. “Sica..kamu dimana, bunda akan pergi sebentar menandatangani proyek baru bunda, sarapannya ada di atas meja makan ya…” tulisan SMS bunda yang tertera. “ah..ditinggal lagi, ditinggal lagi…huuh…” ujar Sica geram. Sica pun segera menuju rumah.

            Di rumah….
Aroma roti keju panggang mengikat indra penciumku dengan pekat. “wah..enak…” gumamku. aku pun langsung memakan sarapan yang telah diabuatkan bundanya.  handphoneku pun berbunyi , yang ternyata telepon dari Fany temanya “halo Fany, tumben nelpon aku” ujarku memulai sapaan duluan, “ya..maaf kalau ganggu, eh Sica aku mau kerumahmu boleh gak” Tanya Fany. “boleh dong…” jawabku “ok aku kerumahmu ya” ujar Fany. “Ting..Tong” bunyi bel rumahku yang berbunyi itu memekakan telingaku “ihhh…dasar” omelku geram “kreek” “hai Fany tumben kesini” tanyaku “lho bukanya tadi aku menelponmu, aku kan dah ijin kamu Sica” Tanya Fany marah “eh..iya aku lupa maaf ya” kataku memintamaaf “eh pintu apa itu….lucu kecil gitoooo…” Tanya Fany “gak tau tuh, mama aku melarang aku untuk membuka atau pun memasuki ruangan itu” jelasku “ayolah Sica.. masuk kesana yuk” ajak Fany dengn penasaran “ehmm….gimana ya… yaudah deh..” jawabku mengalah “kreek…” pintu misterius itu pun terbuka “eh gak ada apa-apa, kok gak boleh dibuka” tanya Fany pelan “entahlah” jawabku.

Selangkah demi selangkah aku berjalan “huuuaaaa….” Teriakku dan Fany bersama.  Tiba-tiba lantai yang aku dan Fany injak roboh begitu saja “slruupp”angin kencang berhembus “terlihat pianist yang sedang memainkan piano, pianis itu sudah terlihat seperti 30 tahun. “ayah…bukankah itu ayah…?” gumamku dalam hati. “Sic, bukankah itu ayahmu” tanya Fany “ya, itu memang ayahku” jawabku “jadi, ayah itu sebenarnya seorang pianist, tetapi mengapa bunda tidak mau memberi tahuku” gumamku dalam hati. “terlihat ayah mengambil sesuatu dari tasnya. “ayah akan mengambil apa ya ?” tanyaku dalam hati. 

            Terlihat ayahku sedang mengambil sebuah pisau. Dan menusukannya keperutnya. “ayah…!!!!” teriakku. “inalillahi…kenapa begitu ?” tanya Fany “ayah..hiks..hiks..” tangisku dalam peluk fany “slurrpp” angin pun berhembus lagi, “aku kembali di tempat semula” aku yang masih menangis di peluk Fany masih merasakan hal yang tak terduga di pikiranku. “Sica…dimana kamu” suara khas dari bunda yang memanggilku. Aku dan Fany pun keluar dari ruangan itu. Bunda yang terbelagak kaget melihatku keluar dengan wajah sembap itu ikut menangis “kenapa bunda tak pernah mengatakan padaku ? aku bukan anak kecil lagi bun.. kenapa bunda membohongiku ?” tanyaku sambil menangis. 

“Sica..bunda tidak ingin kamu sedih..bunda hanya ingin kamu hidup tenang” jelas bunda sambil menangis “bun..aku tahu bunda tidak akan membiarkanku menangis..tetapi aku hanya ingin mengetahui, bagaimana ayah meninggal? Apa pekerjaan ayah?” jelasku “Sica..bunda minta maaf atas semua kesalahan bunda..” tutur bunda meminta maaf. “hiks..hiks” aku pun berlari ke kamarku, ku tutup pintuku rapat-rapat “Sica bunda minta maaf soal ini semua” kata bunda sambil mengetuk pintu kamarku.

 Aku pun membuka pintu kamarku “ya bun.. tak masalah bagiku.. aku hanya ingin bunda tidak berbohong lagi” tuturku “Sica bunda janji tak akan membohongimu lagi, apapun alasanya” ujar bunda berjanji. Aku dan bunda pun berpelukan. Fany yang melihat kejadian itu pun ikut merasakan rasanya kehilangan ayah “Sica bunda ingin kamu tau, sebenarnya ayahmu yang mencoba bunuh diri itu disebabkan oleh nenekmu yang meninggal dulu. Ayah merasa terpukul dengan kepergian nenekmu” jelas bunda “bunda… aku ingin kita menjenguk makam ayah” pintaku “baiklah ayo kita berangkat”

Di makam….
Di pusara ku duduk termenung melihat pusara ayah ku “yah aku ingin ayah tahu. Aku sayang ayah” ujarku pelan. Angin yang berhembus menemaniku menjenguk ayahku. Ku letakan bunga yang tadi kubawa “selamat tinggal ayah” gumamku dalam hati



LIBURANKU


  
  KARYA : EISYA ADILA M. (KELAS 5A SDIT HIDAYAH)

Saat ini Nadia sedang liburan kenaikkan kelas. Rencananya Nadia akan mengajak  sahabatnya untuk berlibur bersamanya. Nadia akan mengajak  Alya untuk ikut berkemah bersama keluarganya. Saat itu juga nadia langsung menelfon Alya. Nadia sudah menyiapkan semua barang-barang yang diperlukannya nanti.

Di siang hari Alya sudah datang di rumah Nadia dan membawa semua barang yang akan diperlukannya nanti. Saat itu juga mereka langsung berangkat ke tempat tujuan. Mereka berangkan dengan menggunakan mobil. Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, mereka sampai juga. Tempat yang dituju sangat indah sekali. Pemandangannya sangat indah, udaranya sangat sejuk. Banyak kicauan burung yang saling bersautan. 

 Setelah agak lama beristirahat dan berjalan-jalan. Kami semua langsung mendirikan tenda. Tenda yang pertama untuk Nadia dan Alya. Tenda yang ke dua agak besar, karena untuk keluarga Nadia. Setelah selesai mereka beristirahat sambil minum teh hangat. Waktu terus berjalan. Hari menjelang malam. Mereka pun bersiap untuk makan malam. Ibu Nadia sudah menyiapkan semuanya. Jadi tinggal santap deh. Setelah selesai makan malam aku dan Alya berjalan jalan di tepi danau. Waktu telah menunjukkan pukul 22.00, saatnya tidur!!!. Aku dan Alya lansung tidur dengan lelap dan nyenyak. 
 
   Pagi harinya …………..
Banyak sekali kicauan burung yang saling bersautan. Aku dan Alya sudah terbangun dari tidur yang sangat nyenyak. “ Wah aromanya sedap sekali “ kata Nadia. Ternyata ibu telah menyiapkan roti panggang. Aku mengambil roti isi keju, sedangkan Alya mengambil roti isi coklat. Setelah hari siang kami bergegas untuk pulang ke rumah. Di perjalanan kami mrlihat berbagai tumbuhan yang sangat indah. Setelah agak lama kami mampir dulu di sebuah rumah makan. Kami pun sholat dhuhur terlebih dahulu, sambil menunggu makanan tiba.” Wah makanannya sedap sekali. Aku lagsung menyantap maikanan itu. Kemudian kami mmelanjutkan perjalanan kembali. Setelah lama berada di dalam mobil, ahkirnya kami sampai juga di rumah.  “ Ini adalah liburan yang sangat menyenangkan “ kata Nadia dan Alya bersamaan.